Wednesday, March 24, 2010

Persalinan

 


Persalinan adalah saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan keluarganya, bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Untuk meringankan kondisi tersebut seorang wanita memerlukan dukungan selama persalinan. Karena dukungan baik fisik dan emosional selama persalinan akan menjadikan waktu persalinan menjadi pendek , meminimalkan intervensi, dan menghasilkan persalinan yang baik.
Asuhan pendukung selama persalinan adalah hal penting dalam perawatan kebidanan. Hal ini dapat secara rasional mengubah seluruh skenario persalinan. Tindakan ini akan memberikan efek yang positif baik secara emosional maupun fisiologis terhadap ibu dan janin. Asuhan pendukung adalah upaya pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin.
Adapun kebutuhan dasar ibu bersalin menurut Leaser dan Keane (1956), adalah :
1. Asuhan tubuh dan fisik
2. Kehadiran seorang pendamping
3. Pengurangan rasa nyeri
4. Penerimaan terhadap sikap dan perilakunya.
5. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman

KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN

1. Asuhan Tubuh dan Fisik
Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan,hal ini juga yang akan menghindarkan ibu dari infeksi
Adapun asuhan yang dapat diberikan diantaranya adalah
a. Menjaga kebersihan diri
menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya sesudah BAK / BAB dan menjaga tetap bersih dan kering.Hal ini dapat menimbulkan kenyamanan dan relaksasi serta menurunkan resiko infeksi karena dengan adanya kombinasi antara bloody show,keringat,cairan amnion,larutan untuk pemeriksaan vagina dan juga veces dapat membuat ibu bersalin marasa tidak nyaman
Mandi di bak / shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan santai, ibu tersebut dapat menjadi marasa sehat tetapi bila fasilitasnya tidak memungkinkan mandi di tempat tidur juga manyegarkan
b. Berendam
Air telah dihubungkan dengan suatu perasaan sejahtera selam berabad-abad yang lalu. Ketertarikan dari air dalam persalinan dan kelahiran bayi kini telah berkembang.
Beberapa wanita memilih untuk menggunakan kolam hanya untuk berendam pada kala satu dan beberapa wanita memilih untuk melahirkan didalam air.
Beberapa wanita te;ah memberikan komentar tentang betapa rileksnya mereka selama berada dalam air.
Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling menenangkan. Bak yang diperlukan perlu cukup dalam agar air dapat menutup abdomennya.hal ini memberikan suatu bentuk hidrotherapy dan kegembiraan yang akan meredakan dan membentu terhadap kontraksi terhadap ibu bersalin
c. Perawatan mulut
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya mempunyai napas yang bau,bibir kering dan pecah-pecah,tenggorokan kering terutama jika dia dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut.Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan bagi orang disekitarnya.Hal diatas dapat dihindari jika wanita mampu mencerna cairan selama persalinannya
Perawatan yang dapat diberikan :
Menggosok gigi : Ibu bersalin harus diingatkan untuk membawa sikat gigi dan pasta gigi ke rumah sakir/rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan
Mencuci mulut: Dengan pemberian produk pencuci mulut,sebagai tindakan untuk menyegarkan napas
Pemberian gliserin: Untuk menghindari terjadinya kekeringan pada bibir dapat digunakan gliserin dengan cara mengusapkannya
Pembarian permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan.sebaiknya anjurkan untuk mencegah aspirasi gunakan permen lollipop
d. Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaikpun mereka akan mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu. jika tempat persalinan tidak menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan wanita tersebut. Untuk itu gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas
2. Kehadiran Seorang Pendamping
Penelitian menunjukan bukti bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit, persalinan yang lebih singkat dan menurunnya persalinan dengan operasi termasuk bedah besar, selain itu kehadiran seorang pendamping persalinan dapat memberikan rasa nyaman, aman, semangat, dukungan emosional, dan dapat membesarkan hati ibu.
Hodneet (2002) dalam Chapman mengungkapkan bahwa ada beberapa keuntungan dalam dukungan yang berkesinambungan bagi ibu hamil,antara lain:
Berkurangnya kebutuhan analgesia farmakologis dan lebih sedikit epidural
Berkurangnya kelahiran instrumental
Pembedahan caesar untuk membantu kelahiran menjadi berkurang.
Skore apgar < 7 lebih sedikit.
Berkurangnya trauma perinatal
Lebih dari itu menurut Hodneet pengalaman ibu yang melahirkan dengan dukungan yang berkesinambungan akan mewujdkan :
 Persalinan yang lebih baik dari yang diharapkan
 Pengalaman keseluruhan yang positif bagi ibu
 Ibu lebih mungkin menyusui sendiri pada 6 minggu
 Depresi lebih kecil pada 6 minggu
 Lebih sedikit kesulitan memelihara bayi
Kehadiran seorang pendamping memungkinkan ibu bersalin untuk memiliki rasa percaya diri lebih besar untuk bertanya atau meminta secara langsung atau melalui pendamping tersebut..
Pendamping persalinan bisa dilakukan oleh suami, anggota keluarga atau seseorang pilihan ibu yang berpengalaman dalam proses persalinan, untuk itu seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang khusus untuk menemaninya baik ditemani oleh suami / anggota keluarga atau temannya yang ia inginkan selama proses persalinan. Bidan harus dapat mengarahkan mereka untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh pendamping diantaranya adalah :
 Mengusap keringat
 Menemani / membimbing jalan-jalan
 Memberikan minum
 Merubah posisi
 Memijat punggung , kaki atau kepala ibu dan tindakan yang bermanfaat lainnya.
 Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
 Membantu ibu bernafas pada saat kontraksi.
 Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan pujian kepada ibu
3. Pengurangan rasa nyeri
Meskipun sudah dialami oleh sebagian besar wnita, rasa nyeri saat melahirkan bersifat unik dan bebeda pada tiap individu, rasa nyeri tersebut juga memiliki karakteristik tertentu yang sama atau bersifat umum. Pengendalian rasa nyeri berhubungan dengan keputusan untuk mengimplementasikan atau memberikan pengendalian nyeri tersebut.
Rasa nyeri pada persalinan yang dialami oleh wanita pada saat persalinan disebabkan oleh kontraksi uterus, dilatasi servik dan distensi perineum, pada akhir kala I dan II dengan peregangan vagina dan dasar panggul untuk mengakomodasi bagian terendah janin.
Adapun tindakan pendukung yang dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut adalah sbb:
a. Pengaturan posisi
Faktor penting saat seorang wanita berada dalm persalinan adalah bukan saat ia akhirnya melahirkan tetapi tetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan.Mobilisasi membantu ibu untuk tetap merasa terkendali.
Membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi persalinan memiliki banyak keuntungan misalnya kurangnya rasa tak nyaman, kurangnya trauma perineum, lebih mudah meneran dan posisi juga merupakan salahsatu dasar yang mempengaruhi keutuhan perineum. Untuk itu ibu bersalin harus diperbolehkan mengambil posisi pilihan mereka sendiri saat persalinan
Posisi yang diterapkan saat persalinan harus menghindari terjadinya hipoksia pada janin, menciptakan pola kontraksi uterus yang efisien, meningkatkan dimendi pelvis, memudahkan pengamatan janin, memberikan paparan perineum yang baik, menyediakan daerah yang bersih untuk melahirkan dan merasa nyaman.
Pengaturan posisi melibatkan juga penempatan bantal,wanita bersalin memerlukan bantal di bawah kepalanya,hal ini dapat meningkatkan relaksasi,mengurangi tekanan otot dan mengeliminasi titik-titik takanan.bebera[pa hal di bawah ini juga dapat mengurangi rasa nyeri pada ibu,diantaranya adalah ;
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi posisi yang nyaman bagi dirinya
Ibu boleh berjalan,berdiri,duduk atau jongkok,berbaring miring atau merangkak.
Jangan menempatkan ibu pada posisi terlentang→supine hypotensi sindrome
b. Relaksasi dan latihan pernapasan
Ada 3 latihan relaksasi diantaranya hádala :
Relaksasi progresip yaitu dengan cara mengeraskan satu grup otot (tangan,lengan,kaki,muka) dengan sengaja sekeras mungkin dan kemudian merilekannya selembut mungkin
Relaksasi terkontrol yaitu dengan cara mengeraskan satu grup otot dan satu grup merelaksasikan bagian sisi yang berlawanan.Sebagai contoh lengan kiri dikuatkan,lengan kanan rilek.
Bernapas dalam dengan cara rileks saewaktu ada his dengan cara meminta ibu untuk menarik napas panjang,tahan napas sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktru ada his, tetapi hal tersebut sudah tidak dianjurkan lagi sekarng ibu diajurkan untuk bernafas seperti biasa dan meneran pad saat ibu merasakan dorongan.
Hypnobirthing adalah suatu bentuk terapi alternatif yang secara holistik membantu ibu untuk rileks, tenang, dan tetap dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing adalah salah satu cabang dari Hypnosis. Hypnosis telah diakui oleh WHO sebagai terapi alternatif di luar Ilmu Kedokteran Barat yang sah.
Hypnobirthing dilakukan oleh ibu dan pasangannya dalam keadaan relaksasi mendalam. Setelah masuk dalam keadaan relaksasi mendalam, dilakukanlah suatu penanaman sugesti ke otak mengenai hal-hal positif saat proses persalinan, misalnya bahwa proses persalinan itu tidak menyakitkan. Pada praktiknya, sang ibu diajarkan untuk memasukkan kata-kata positif ke dalam dirinya. Sang suami juga diharapkan ikut menanamkan kata-kata positif kepada istrinya. Pada awalnya ibu akan dibantu oleh terapis dalam prosesnya, selanjutnya ibu tersebut bisa melakukannya sendiri atau dengan bersama suami di rumah. Hypnobirthing dapat juga dilakukan dengan alat bantu CD (Compact Disc) rekaman suara sugesti.
Prinsip dasar metode hypnobirthing :
• Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan oleh pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses persalinan adalah suatu proses alami yang tidak menyebabkan rasa nyeri sedemikian hebatnya, maka tubuh akan mengekspresikan hanya sedikit rasa nyeri saat persalinan.
• Rasa nyeri menghalangi proses persalinan.
• Endorfin adalah pembunuh rasa nyeri alami yang terdapat dalam tubuh. Ini bisa dihasilkan ketika tubuh dalam keadaan relaksasi.
Keuntungan hypnobirthing:
• Kondisi tenang selama kehamilan akan direkam oleh janin & membentuk kepribadian serta kecerdasan sejak di dalam rahim
• Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing
• Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik dan psikis bayi lebih sehat
• Memperlancar jalannya proses persalinan dan meminimalkan rasa sakit
• Meningkatkan produksi ASI
• Dapat lebih mengontrol emosi dan perasaan
• Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan
c. Usapan di punggung / abdominal
Jika ibu suka,lakukan pijatan / masase dipunggung atau mengusap perut dengan lembut
Hal ini dapat memberikan dukungan dan kenyamanan pada ibu bersalin sehingga akan mengurangi rasa sakit
d. Pengosongan kandung kemih
Sarankan ibu untuk sesering mungkin untuk berkemih.Kandung kemih yang kosong akan menyebabkan nyeri pada bagian abdominal juga menyebabkan sulit turunnya bagian terendah dari janin
4. Penerimaan Terhadap Sikap Dan Perilaku
Pada persalinan yang kuat, ibu biasanya lebih terpusat dan menarik diri daripada mengobrol dengan orang lain, ia digambarkan telah menjadi dirinya sendiri. Ketika persalinan semakin kuat, ibu menjadi kurang mobilitas, memegang sesuatu saat kontraksi atau berdiri mengangkang dan menggerakan pinggulnya.
Ketika persalinan ibu semakin maju, ia akan menutup matanya dan pernafasnnya berat dan lebih terkontrol (Burvill, 2002, dalam Chapman, 2006). Ia akan mengerang dan kadang berteriak selama kontraksi yang nyeri, ibu sering terlihat menekuk jari kakinya saat kontraksi memuncak. Sebagai seorang bidan yang dapat dilakukan adalah hanya menyemangatinya dan bukan memarahinya.
Memarahi ibu bersalin bukanlah solusi, tetapi merupakan masalah baru yang akan mengganggu kepercayaan pasien terhadap bidan. Konsekuensinya adalah ibu akan merasa tegang selama persalinan berlangsung. Lain halnya bila bidan menyemangati ibu, maka suasana yang akan terbangun adalah sikap saling percaya dan optimis bahwa persalinan akan berjalan dengan lancar.
5. Informasi Dan Kepastian Tentang Hasil Persalinan Yang Aman
Setiap ibu membutuhkan informasi tentang kemajuan persalinannya sehingga mampu mengambil keputusan dan ia perlu diyakinkan bahwa kemajuan persalinannya normal. Tanpa disadari bahwa kata-kata mempunyai pengaruh yang sangat kuat, baik positif maupun negatif.
Setiap ibu bersalin selalu ingin mengetahui apa yang terjadi pada tubuhnya yang meliputi:
Penjelasan tentang proses dan perkembangan persalinan. Wanita yang telah siap mempunyai anak biasanya mengetahui proses-proses persalinan dan merasa ingin diinformasikan mengenai perkembangannya, sedangkan pada ibu yang belum siap biasanya mereka ingin mengetahiu apa saja yang sedang terjadi dalam tubuhnya
Penjelasan semua hasil pemeriksaan. Semua hasil pemeriksaan harus dijelaskan pada ibu tersebut,hal ini akan mengurangi kebingungan pada ibu. Dan ingat setiap tindakan yang akan kita lakukan harus memperoleh persetujuan sebelum melakukan prosedur
Pengurangan rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut.
Penjelasan tentang prosedur dan adanya pembatasan. Hal ini memungkinkan ibu bersalin merasa aman dan dapat mengatasinya secara efektif. Ibu tersebut haruslah menyadari prosedur tersebut sebagai salah satu yang dia perlukan dan yang akan membantunya dan juga tentang keterbatasan prosedur tersebut

Kesimpulan
1. Kebutuhan dasar ibu bersalin adalah:
• Asuhan Tubuh dan Fisik
• Kehadiran seorang pendamping
• Pengurangan Rasa Nyeri
• Penerimaan terhadap sikap dan perilakunya.
• Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman
2. Asuhan fisik dan psikologis sangat diperlukan dalam proses persalinan
3. Seluruh bidan harus mempunyai kemampuan untuk memberikan asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
Diketik Ulang Oleh Pendi..
Referensi:

1. Chapman, Vicky, 2006, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, Jakarta : EGC.
2. Danuatmadja, Bonny & Mila Meilasari, 2004, Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit, Jakarta, Puspa Swara ( Hal 22-25)
3. Depkes RI, 2002. Catatan Tentang Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan (Hal 7 – 21 )
4. Henderson, C, dkk, 2006, Buku Ajar Konsep Kebidanan, EGC (Hal 286 – 339 )
5. Saifuddin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ( Hal 108 - 109 )
6. Varney, H, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2, EGC ( Hal 715 – 719 )
7. Varney H. 2001, Buku Saku Bidan, EGC ( Hal 204 – 209 )

No comments:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate